Setelah
aplikasi chat BBM tak lagi hanya pada di Blackberry melainkan pada android dan
IOS, kini perusahaan pemilik aplikasi chat BBM asal Kanada itu dikabarkan terus
mengalami kerugian yang besar. Yang teranyar, perusahaan dikabarkan mengalami
kerugian operasional hingga Rp11 triliun lebih pada periode tahun ini. Akibat
kerugian yang terus dicatatkan, perusahaan raksasa ini harus memangkas hampir
setengah dari karyawannya. Hal ini menandakan pangsa pasar Blackberry kini
kalah bersaing dari Android dan IOS.
Masa suram
Blackberry semakin terasa dengan kemerosotan saham hingga 16% pada Senin lalu.
Bahkan perusahaan berencana untuk menjual perusahaan dan memberhentikan/ memecat
CEO-nya. Guna menyelamatkan perusahaan, salah satu pemegang saham terbesar,
Fairfax Financial, mengatakan akan menginvestasikan $1 miliar dalam perusahaan.
Fairfax yang
menguasai 10 persen saham BlackBerry , mengumumkan pada akhir September bahwa
mereka berniat untuk membeli seluruh perusahaan sebesar $4,7 miliar. BlackBerry
dilaporkan telah bertemu dengan beberapa perusahaan teknologi lain tentang
rencana pembelian tersebut. Termasuk Google, Cisco, SAP, Intel, Facebook, LG ,
Samsung dan Lenovo .
Saham
blackberry dikabarkan mengalami terjun bebas hingga 24 persen. Jumlah PHK
karyawan mencapai 4.500 orang hingga akhir tahun nanti. Dalam periode 3 bulan
terakhir saja, mereka disebut hanya mampu menjual sekitar 3,6 juta unit
smartphone saja.
"Kami
akui bahwa ini adalah masa-masa yang cukup sulit. Tapi kami tidak akan berdiam
diri dan terus mencari solusi terbaik untuk keluar dari keadaan ini," kata
CEO BlackBerry, Thorsten Heins.
Seperti
dilansir melalui Phonearena beberapa waktu lalu, Blackberry sepertinya bakal
meninggalkan pasar smartphone mereka dan akan berfokus pada pasar enterprise.
OTTAWA - Produsen ponsel
BlackBerry setuju menjual perusahaannya sebesar USD 4,7 miliar atau sekitar Rp
53,8 triliun kepada konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial.
Dalam sebuah
pernyataan, BlackBerry mengatakan Fairfax yang saat ini menjadi pemegang saham
terbesar telah menawar USD 9 per saham dengan pembayaran tunai untuk membeli
perusahaan tersebut. Tetapi, Blackberry mengatakan akan tetap mengeksplorasi
pilihan lain di tengah berlangsungnya negosiasi. Pada Jumat (20/9), BlackBerry
telah mengumumkan untuk memangkas 4.500 tenaga kerja karena keuangan yang
merugi.
Perusahaan
Kanada ini diprediksi akan merugi sekitar USD 1 miliar setelah penjualan ponsel
model barunya tidak sebagus yang diharapkan. Niat untuk menjual perusahaan
sebelumnya memang sudah dikemukakan BlackBerry pada Agustus lalu. Namun baru
pada Senin kemarin (23/9), perusahaan ponsel ini mengumumkan bahwa telah
menandatangani surat perjanjian di mana konsorsium yang dipimpin Fairfax
Financial Holdings Limited telah menawarkan untuk mengambil alih perusahaan.
"Proses
penilaian (due diligence) diharapkan akan selesai pada 4 November 2013. Pihak
terkait akan bernegosiasi dan meresmikan transaksi definitif pada tanggal
tersebut," ungkap sumber BlackBerry seperti dilansir Digitalone, Selasa
(24/9). Namun, Blackberry mengatakan, pembicaraan dengan Fairfax tidaklah
eksklusif. Blackberry bisa secara aktif mengumpulkan, menerima, mengevaluasi
dan berpotensi untuk masuk ke dalam negosiasi dengan pembeli potensial lainnya.
Pemimpin
Fairfax, Prem Watsa, percaya transaksi ini akan membuka babak baru yang menarik
bagi Blackberry, pelanggan, operator dan karyawannya.
"Pembelian
ini akan membuat Blackberry menjadi perusahaan tertutup, sehingga dapat
memungkinkan perusahaan melakukan reorganisasi tanpa harus terus diamati oleh
investor saham di Wall Street," ungkap Brian Colello, analis di
Morningstar.
Sementara Ben
Wood, Kepala Riset CCS Insight, mengatakan kesepakatan dengan Fairfax akan
menyediakan ruang nafas bagi Blackberry untuk menilai opsi strategis mereka.
"Indikasi awal menunjukan harus ada penghematan dalam bisnis mereka.
Perubahan struktural yang lebih luas seperti spin-off Blackberry Messenger dan
mengurangi divisi perangkat keras juga mungkin akan ditinjau dengan
hati-hati," ujarnya.
Masalah
keuangan Blackberry dimulai awal tahun ini menyusul penjualan yang mengecewakan
ponsel model baru Z10. Dirilis pada Januari setelah banyak penundaan ponsel ini
dianggap gagal untuk menggairahkan kembali konsumen.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar